bentuk-bentuk perlawanan rakyat dan pergerakan kebangsaan Indonesia di berbagai daerah pada masa pendudukan Jepang




LATAR BELAKANG KETERLIBATAN JEPANG DALAM PERANG DUNIA II

Sebab Umum
Kebangkitan Jepang setelah Restorasi Meiji
Kemajuan Jepang diberbagai bidang khususnya ekonomi yang menyebabkan Jepang menjadi negara Imperialis
Pertambahan penduduk yang meningkat sehingga dibutuhkan tempat koloni baru untuk menampungnya.
Adanya ajaran Hakko I Chiu, yang menyatakan bahwa Jepang harus mengatur dunia sebagai keluarga besar dengan Jepang sebagai pemimpinnya.

Sebab khusus :
Serangan Jepang atas Pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, pada tanggal 7 Desember 1941.

INTERAKSI INDONESIA DAN JEPANG
Penyerbuan tentara Jepang ke Indonesia diawali dengan dikuasainya Tarakan, Kalimantan Timur pada tanggal 10 Januari 1942
Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang tiba di Pulau Jawa
8 maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Dimana Belanda diwakili oleh Ter Poorten dan Jepang diwakili oleh Letjen Hitoshi Immamura

SIKAP RAKYAT INDONESIA PADA SAAT KEDATANGAN JEPANG DI INDONESIA

Pada awalnya kedatangan Jepang ke Indonesia mendapat sambutan baik oleh bangsa indonesia, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor dibawah ini :
1.Jepang mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang akan membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan
2.Jepang menyatakan kedatangannya tidak untuk menjajah
3.Rasa benci kepada Belanda dari rakyat dan simpati kepada Jepang
4.Adanya propaganda Jepang utk menarik simpati rakyat Indonesia yaitu Gerakan Tiga A
5.Mengikut sertakan tokoh nasional dalam gerakan Jepang

FAKTOR YANG MENDORONG PARA TOKOH NASIONALIS BERSIFAT KOOPERATIF KEPADA JEPANG
1.Kebangkitan bangsa-bangsa Asia Timur
2.Adanya ramalan Jayabaya yang meramalkan datangnya Orang Kate yang akan berkuasa di Indonesia hanya seumur jagung.

Setelah penyerahan kekuasaan di Kalijati, Jepang kemudian membagi wilayah Indonesia ke dalam tiga wilayah pendudukan militer, yang meliputi:
Wilayah I, terdiri atas Jawa dan Madura yang diperintah olehTentara Keenambelas Rikugun (Angkatan Darat) yangberpusat di Jakarta;
Wilayah II, terdiri atas Sumatera yang diperintah oleh Tentara Keduapuluh Lima Rikugun yang berpusat di Bukittinggi;
Wilayah III, terdiri atas Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali,dan Nusa Tenggara yang diperintah oleh Armada Selatan Kedua Kaigun (Angkatan Laut), berpusat di Makassar.

DAMPAK KEBIJAKAN POLITIK, EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA, PEMERINTAH PENDUDUKAN JEPANG TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DIBERBAGAI DAERAH
BIDANG POLITIK

Semua organisasi pergerakan yang berdiri pada zaman hindia belanda dibubarkan kecuali MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia).
Jepang mengeluarkan UU No. 2 tahun 1942 tentang larangan berserikat dan berkumpul.
Segenap pelanggaran terhadap undang-undang larangan ini, akan diambil tindakan oleh Dinas Polisi Rahasia Jepang yaitu Kempeitai dengan siksaan yang sangat kejam.

BIDANG EKONOMI
Terciptanya sistem Autarki yaitu setiap harus mencukupi kebutuhan sendiri dan menunjang kebutuhan perang.
Adanya pengerahan tenaga untuk kebutuhan perang.
Rakyat dituntut untuk menaikkan produksi tanaman jarak dan menjadi pekerja romusha.

BIDANG PENDIDIKAN
Dasar pendidikan di sekolah-sekolah adalah pengabdian kepada pemerintah pendudukan Jepang.
Setiap pagi dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo.
Upacara pagi dengan pengibaran bendera Hinomaru.
Membungkukkan badan sembilan puluh derajat untuk menghormati Kaisar Tenno Heika,
setiap anak harus kuat jasmaninya sehinggadiadakanlah senam setiap pagi (taiso) dan kerja bakti (kinrohoshi).
Usaha penanaman ideologi Hakko Ichiu melalui sekolah-sekolah.
Ikut serta dalam pendidikan militer

BIDANG BUDAYA
Bahasa Indonesia dijadikan sebagai pelajaran utama, sedangkan bahasa Jepang dijadikan sebagai bahasa wajib.
Pada 1 April 1943 dibangun pusat kebudayaan di Jakarta, yang bernama “Keimin Bunka Shidoso”.
Adanya tradisi menghormat matahari terbit yang disebut Saikeirei.

BIDANG BIROKRASI
Setelah Jepang berhasil menguasai wilayah Indonesia maka Jepang segera membagi wilayah Indonesia, dalam tiga pemerintahan militer
Selama zaman Hindia Belanda, jabatan–jabatan penting dalam pemerintahan tidak pernah diberikan kepada Indonesia

BIDANG MILITER
Seinendan (Barisan Pemuda)
Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)
Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)
Barisan Pelajar (Gokutai)
Fujinkai (Barisan Wanita)
Jawa Hokokai ( Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa)
Suisyintai (Barisan Pelopor)
Hizbullah
Pembela Tanah Air (Peta)

BENTUK-BENTUK PERJUANGAN INDONESIA PADA MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG: LEGAL, BAWAH TANAH, DAN SENJATA

PERJUANGAN BAWAH TANAH

Perjuangan bawah tanah adalah perjuangan yang dilakukan secara
tertutup dan rahasia. Perjuang bawah tanah ini dilakukan oleh
para tokoh nasionalis yang bekerja pada instansi-instansi
pemerintahan buatan Jepang. Jadi, di balik kepatuhannya
terhadap Jepang, tersembunyi kegiatan-kegiatan yang bertujuan
menghimpun dan mempersatukan rakyat untuk meneruskan
perjuang untuk mecapai Indonesia merdeka.

Kelompok Sukarni
Kelompok Amir Syarifudin
Kelompok Ahmad Subarjo (Kaigun)
Kelompok Sutan Syahrir
Kelompok Pemuda

Perlawanan Angkat Senjata
Perlakuan Jepang yang tak berperikemanusian menimbulkan reaksi dan perlawanan dari rakyat Indonesia di berbagai wilayah. Kebencian ini bertambah ketika di beberapa tempat, Jepang menghina aspek-aspek keagamaan. Berikut ini beberapa perlawanan rakyat pada masa penjajahan Jepang.
Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BAHAN AJAR GURU - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger