1. Perlawanan Rakyat Maluku
A. Latar Belakang
- Belanda menerapkan monopolui perdagangan
 - Adanya kekhawatiran rakyat akan munculnya kembali kekejaman seperti zaman VOC.
 - Rakyat diharuskan kerja paksa, menyerahkan ikan asin, kopi.
 - Benteng Duurstede diduduki Belanda.
 
B. Tokoh/ pemimpin
 Pattimura
C. Proses Perang
 Perlawanan  ini dibantu oleh Anthonie Rebok, Thomas Pattiwael, Lucas Latumahina,  dan Christina Martatiahahu. Pada tanggal 15 Mei 1817 seranga di mulai  dan berhasil menguasai Banten Duurstede serta membunuh van den Berg.  Akhirnya perang meluas ke Ambon, Seram, Haruku, Larike, Asilulu, dan  Masihu. 
D. Akhir perang
 Belanda akhirnya mendatangkan bantuan, sehingga Pattimura dapat dikalahkan dan tanggal 16 Desember Pattimura dihukum gantung.
2. Perang Paderi
A. Latar Belakang
 1. Adanya Perselisihan antara Kaum adat dan Kaum Paderi. Yaitu 
   Kaum Paderi menghendaki Gerakan Wahaby yang ditentang Kaum 
 Adat. 
 2. Belanda ikut campur tangn membantu Kaum Adat. 
B. Proses Perang
 1. Tahap I [ 1821-1837 ]
Tahap ini perang antara Kaum Adat dan  kaum Padri. Kaum Adat terdesak lalu minta bantua Belanda. Dengan begitu  Belanda diizinkan membangun Benteng Por Vander Cappelen dan Port de  Kock. Tahun 1825, Belanda berunding dengan Kaum Paderi dan menghasilkan  Perjanjian Paderi.
2. Tahap II
Kaum  Paderi dan Kaum Adat bersatu melawan Belanda. Serangan Belanda  dipusatkan ke Bonjol. Belanda menggunakan siasat Devide at Empera dengan  cara mendatangkan pasukan Sebtot Prawirodirjo dari Jawa.
C. Pemimpin / Tokoh
 Tuanku Imam Bonjol, Datuk Malim Basa, Tuanku nan Cerdik, Tuanku 
Pasmanan, dan Tuanku Hitam.
D. Akhir Perang
 Pada  tahun 1833 diadakan Perjanjian Plakat panjang yang isinya penduduk  diberi kebebasan membayar pajak dan kerja rodi, tetapi penduduk hanya  berdagang dengan Belanda. Namu akhirnya Tuanku Imam Bonjol tetap  ditangkap pada tahun 1837.
4. Perang Dipenogoro
 a. Latar Belakang
 sebab Umum:
1. Belanda ikut campur masalah kerajaan
2. Bangsawan kecewa karena dilarang menyewakan tanahnya
3. Kaum Ulama kecewa karena masuknya peradaban Barat di keraton
4. Rakyat dibebani berbagai macam pajak dan kerja paksa
Sebab Khusus:
1. Pembuatan jalan raya yang melewati makam leluhur tanpa 
Seizin Pangeran Dipenogoro
 b. Pemimpin/ tokoh
Pangeran Dipenogoro, Kiai mojo, Sentot Prawirodirjo,Pangeran Mangkubumi, dll.
 c. Proses Perang
Perang  dimulai 20 Juli 1825. Perang dimulai ketika Belanda menyerbu kediaman  Pangeran Dipenogoro. Pangeran dipenogoro menggunakan taktik geriliya,  sedang belanda menggunakan siasat Benteng Stelsel. 
 d. Akhir Perang
Pasukan  Dipenogoro mulai terdesak setelah Belanda menggunakan siasat Devide et  Empera. Pangeran Dipenogoro berhasil ditangkap pada tahun 1830 setelah  Belanda menerapkan siasat tipu muslihat. 
5. Perang Jagaraga bali
 a. Latar belakang
 1. Belanda memaksa Bali mengakui kedaulatan Belanda
  2. Belanda memaksa Bali menghapus hak Tawan karang.
 b. Pemimpin / Tokoh
  I Gusti ketut Jelantik
 c. Proses Perang
Pada 1845 Belanda Menyerang kerajaan Buleleng. Belanda menyerang Bali tiga kali:
1. Tahun 1846: Serangan dapat dihalau I Gusti Ketut Jalantik
2. Tahun 1848: Belanda gagal merebut Benteng Jagaraga
3. Tahun 1849: Belanda berhasil menguasai Benteng Jagaraga
d. Akhir Perang
  Sejak tahun 1849 Belanda berhasil menguasai Bali
6. Perang Banjar
 a. Latar Belakang
  1. Belanda memaksakan monopoli pedagang
  2. Belanda ikut campur tangan urusan kerajaan
 b. Pemimpin / Tokoh
  Pangeran Antasari
 c. Proses Perang
Pertempuran  terjadi pada 18 April 1859. Pangeran Antasari berhasil merebut Benteng  Belanda dan menenggelamkan kapal Onrus milik Belanda.
 d. Akhir Perang 
Pangeran Antasari wafat pada tahun 1862, digantikan oleh Haji Buyasin yang akhirnya ditangkap Belanda.
7. Perang Aceh
 a. Latar Belakang
  1. Belanda ingin menguasai aceh yang letaknya strategis.
  2. Belanda menuntut agar Aceh mengakui kedaulatan Belanda
  3. Belanda melarang Aceh menjalin hubungan dengan 
 luar negeri
4. Traktat Sumatra 1871 memberi peluang Belanda untuk
 menyerang Aceh.
 b. Pemimpin / Tokoh
  Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Panglima Polim, Cut Nya’ Dien
 c. Proses Perang
  Belanda menyerang Aceh pertama pada 1873 
 di bawah pimpinan Jend. Kohler di depan Masjid Raya, 
 namun  gagal. Serangan kedua Desember 1873 dipimpin
 Jend. Van Suieten, berhasil merebut masjid Raya dan 
 Istana. Belanda melakukan Siasat Konsentrasi Stelsel, Devide 
 et Empera, kekerasan dengan membentuk pasukan Marsose.
 d. Akhir Perang
  Pada 1904 Aceh terpaksa menandatangani Perjanjian singkat
  Yang berisi, “ Aceh mengakui kedaulatan Belanda”

Post a Comment