DUKUNGAN DARI BERBAGAI DAERAH TERHADAP PEMBENTUKAN NEGARA DAN PEMERINTAH RI


1.      Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX Bahwa Jogjakarta Merupakan Bagian Dari RI
Kemerdekaan  yang  diproklamirkan tersebut  ternyata  mendapat  sambutan  yang  luar biasa  dari  daerah-daerah.  Respon  penting  yang  perlu  mendapat  perhatian  adalah  dari Yogyakarta. Pada tanggal 5 September 1945 Sri Sultan Hamengku Buwono IX menyatakan Negeri Ngayogyokarto Hadidingrat yang bersifat kerajaan sebagai Daerah Istimewa dalam Negera Republik Indonesia
2.      Rapat Raksasa Di Lapanagn Ikada
Di Jakarta terjadi rapat raksasa di Lapangan IKADA (Ikatan Atletik Djakarta) untuk menyambut Proklamasi Kemerdekaan . Untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah, maka Presiden Soekarno berkata; ”Percayalah rakyat kepada pemerintah Republik Indonesia. Kalau memang saudara-saudara percaya kepada pemerintah Republik yang akan mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan itu,  walaupun  dada  kami  akan  dirobek-robek,  kami  tetap  akan  mempertahankan.  Maka berilah  kepercayaan  itu  kepada  kami  dengan  cara  tunduk  kepada  perintah-perintah  dan tunduk kepada disiplin”. Makan dari Rapat di lapanagn Ikada adalah :
a)      Rapat berhasil mempertemukan pemerintah RI dengan rakyatnya.
b)      Merupakan perwujudan kewibawaan pemerintah RI di hadapan rakyat.
c)      Menggugah kepercayaan rakyat tentang kekuatan bangsa sendiri.
3.      Peristiwa Heroik Di Berbagai Daerah
a)      Insiden Bendera di Surabaya
Penyambutan  kemerdekaan  terus  terjadi,  pada  tanggal  19  September  1945  terjadi peristiwa  penting  di  tanah  air.  Di  Surabaya  terjadi  peristiwa  yang dikenal dengan nama Insiden Bendera di Hotel Yamato yaitu perobekan bendera tiga warna (merah, putih, dan biru) milik Belanda menjadi dua warna (merah putih).
b)      Pertempuran Melawan Jepang di Kota Baru Jogjakarta
Tanggal 26 September 1945 di Jogjakarta dilakukan pemogokan kerja secara massal, menuntut penyerahan instansi pemerintahn Jepang diserahkan pada Indonesia. KNI jogjakarta mengumumkan bahwa Jogjakarta merupakan bagian dari Indonesia, maka pemuda kemudian melucuti senjata dari tanggan Jepang. Pelucutan ini melalui perundingan akan tetapi gagal dan akhirnya terjadi penyerbuan di tangsi Otsuka Butai dan berhasil menguasai.
c)      Pertempuran Lima Hari di Semarang
Peritiwa semarang diawali dari para rawanan yang mau dijadikan pekerja pabrik senjata. Tawanan ini meberontak dan menyerang polisi Indonesia dan kemudian bergabung dengan pasukan Jepang yang dipi,pin oleh Mayor Kido dan bergerak dengan tujuan untuk menawan tawanan Jepang yang lain.
Situasi bertambah panas dengan isu air yang dicandi telah diracuni oleh Jepang. Kemudian Jepang melucuti senjata yang dibawa oleh polisi Indonesia untuk menjaga air tersebut.
Tanggal 15 Oktober 1945 terjadi pertemburan antara TKR (tentara Keamanan Rakyat) dengan Jepang. Pertempuran dapat berhenti dengan perundingan akan tetapi tidak tercapai kesepakatan sampai dengan tentara sekutu datang tanggal 20 Opktober 1945. kurang lebihnya ada 2.000 rakyat menjadi korban dalam pertmepuran ini dan pihak Jepang sekitar 100 pasukan tentara yang jadi korabn. Dr. Karyadi kepala laboratorium pusat rumah sakit rakyat merupakan salah satu korban pertempuran lima hari lima malam di Semarang.
Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BAHAN AJAR GURU - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger