1. Peristiwa Rengasdengklok
Ø Tanggl 6 Agustus 1945 AS menjatuhkan bom di Hirosima dan tanggal 6 Agustus 1945 AS menjatuhkan bom di Nagasaki, mengakibatkan Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu tanggal 15 Agustus 1945.
Ø Berita ini membuat golongan tua dan muda menjadi bersebrangan yaitu golongan muda Ingin segera Indonesia merdeka akan tetapi golongan tua menunggu sidang PPKI.
Ø Golongan muda kemudian mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945, pukul 20.30. Hadir antara lain Chaerul Saleh, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, Wikana, dan Alamsyah. Rapat itu dipimpin oleh Chaerul Saleh dengan menghasilkan keputusan tuntutan-tuntutan golongan pemuda yang menegaskan ”bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri. Segala ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan harus diputus dan sebaliknya perlu mengadakan rundingan dengan Sukarno dan Hatta agar kelompok pemuda diikutsertakan dalam menyatakan proklamasi”.
Ø Pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30 (waktu Jepang) atau pukul 04.00 WIB Pemuda membawa Ir. Soekarno dan Moh. Hatta Ke Rengasdengklok, letaknya yang terpencil yakni 15 km kearah jalan raya Jakarta-Cirebon. Menurut jalan pemikiran pemuda jika Soekarno-Hatta masih berada di Jakarta maka kedua tokoh ini akan dipengaruhi dan ditekan oleh Jepang serta menghalanginya untuk memproklamirkan kemerdekaan ini dilakukan.
Ø Tujuan penculikan kedua tokoh ini selain untuk mengamankan mereka dari pengaruh Jepang, juga agar keduanya mau segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia terlepas dari segala ikatan dengan Jepang.
Ø Siang harinya Yusuf Kunto kembali ke Jakarta dan berunding dengan Ahmad Subardjo tentang kemerdekaan Indonesia dan akhirnya dicapai kata sepakat kemerdekaan akan di proklamasikan tanggal 17 Agustus 1945, sehingga Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dikembalikan ke Jakarta.
Post a Comment