Bersamaan dengan penyebarluasan isu Dewan Jendral tersiar pula isu adanya Dokumen Gilchrist. Gilchrist, yang bernama lengkap Sir Andrew Gilchirst adalah duta besar Inggris di jakarta yang bertugas pada tahun 1963-1966. Dokumen Gilchrist diterima oleh Dr. Soebandrio pada tanggal 15 Mei 1965 melalui pos jakarta berupa sebuah konsep surat ketikan tanpa adnya tanda tangan atau paraf si pembuat melainkan hanyalah sebuah nama Gilchrist . dalam surat pengantarnya dituliskan bahwa apa yang disebut surat Gilchrist itu diperoleh dari rumah peristirahatan William (Bill) Palmer di puncak sewaktu diadakan pengobrak-abrikan oleh massa atas rumah gtersebut.
Pada tanggal 26 Mei 1965 Dr. Soebandrio membawa konsep Gilchrist serta beberapa salinannya ke Istana Merdeka danm melaporkannya kepada Presiden. Segera setelah membaca surat tersebut, presiden memerintahkan pemanggilan para panglima Angkatan kedalam Istana Negar. Dalam pertemuan tersebut menaggapi pertanyaan Presiden, Men/Pangad Letjend A. Yani menerangkan bahwa dalam AD tidak ada Dewan Jendral yang bertugas menilai kebijaksanaan politik presiden; yang ada adala Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) AD, yang bertugas memberikan saran atau pendapat kepada Men/Pangad tentang jabatan dan Kepangkatan Perwira Tinggi AD.
Dalam pidatonya pada HUT PKI ke-45, Dr. Soebandrio menyatakan bahwa dokumen imperialis/CIA telah jatuh ketangan kita dan sekarang berada di tangan PBR(Pemimpin Besar Revolusi). Olehnya kemudian salinan Dokumen Gilchrist itu kemudian dibagi-bagikan di luar negeri, antara lain kepda delegasidelegasi yang hadir pad KAA II di Aljazair, sedangkan didalam negeri salinan surat tersebut disebarluaskan oleh BPI(Badan Pusat Intelijen). Sementara itu, HUT PKI dirayakan secara besar-besaran dengan puncaknya pada rapat raksasa di gelora senayan tanggal 23 Mei 1965. Peringatan secara besar-besaran ini merupakan suatu pameran kekuatan yang dilakukan ditengah suasana politik yang semakin memanas.
Post a Comment