DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR
2
BAB I PENDAHULUAN
3
A.
LATAR BELAKANG
4
B.
Rumusan Masalah
4
C.
Tujuan
4
BAB II PEMBAHASAN
5
A.
Pergerakan
Nasional
6
B.
Organisasi-Organisasi Pergerakan Nasional
4
BAB III PENUTUP
4
A.
Kesimpulan
4
B.
Saran-saran
4
KATA_PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi Penulis kekuatan dan kemudahan dalam menyelsaikan makalah ini sehingga dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas semester 1 tahun 2012. Dengan Judul makalah “SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL”
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi Penulis kekuatan dan kemudahan dalam menyelsaikan makalah ini sehingga dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas semester 1 tahun 2012. Dengan Judul makalah “SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL”
Saya mengucapkan
terima kasih kepada Dosen pembimbing yang senantiasa memberi motivasi kepada Penulis untuk segera menyelesaikan makalah
ini, semoga Allah membalas semua_kebaikan_beliau,_amin.
Malingping,_Oktober_2012
Penyusun
Malingping,_Oktober_2012
Penyusun
SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL
(Makalah)
Disusun
sebagai salah satu tugas Semester 1
Oleh
:
1. MAHMUD HIDAYAT
2. ANISAH PUSPITASARI
3. AI SUARNI
4. MUSDALIFAH
5. YENI
6. YAYAN
7. HAKIKI WIJAYA
8. AHMAD SYAHRIJAL F.
UNIVERSITAS
MATHLA’UL ANWAR
2012
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perasaan
akan timbulnya nasionalisme bangsa Indonesia telah tumbuh sejak lama, bukan
secara tiba-tiba. Nasionalisme tersebut masih bersifat kedaerahan, belum
bersifat nasional.Nasionalisme yang bersifat menyeluruh dan meliputi semua
wilayah Nusantara baru muncul sekitar awal abad XX.Lahirnya nasionalisme bangsa
Indonesia didorong oleh dua faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern.
Sejarah Masa Lampau yang
GemilangIndonesia sebagai bangsa telah mengalami zaman nasional pada masa
kebesaran Majapahit dan Sriwijaya. Kedua kerajaan tersebut, terutama Majapahit
memainkan peranan sebagai negara nasional yang wilayahnya meliputi hampir
seluruh Nusantara. Kebesaran ini membawa pikiran dan angan-angan bangsa
Indonesia untuk senantiasa dapat menikmati kebesaran itu. Hal ini dapat
menggugah perasaan nasionalisme golongan terpelajar pada dekade awal abad XX.
Penderitaan Rakyat Akibat
Penjajah. Bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang dan
menyakitkan sejak masa Portugis. Politik devide et impera, monopoli
perdagangan, sistem tanam paksa, dan kerja rodi merupakan bencana bagi rakyat
Indonesia. Penderitaan itu menjadikan rakyat Indonesia muncul kesadaran
nasionalnya dan mulai memahami perlunya menggalang persatuan. Atas prakarsa
para kaum intelektual, persatuan itu dapat diwujudkan dalam bentuk perjuangan
yang bersifat modern. Perjuangan tidak lagi menggunakan kekuatan senjata tetapi
dengan menggunakan organisasi-organisasi pemuda.
Dari Latar belakang tersebut maka kami membuat suatu
Judul “SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL”
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah sejarah Pergerakan Nasional?
2. Organisasai yang menjadi pelopor pergerakan
Nasional?
C. TUJUAN
1. Ingin Mengetahui sejarah Pergerakan Nasional?
2. Ingnin mengethaui Organisasai yang menjadi pelopor pergerakan
Nasional?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Pergerakan Nasional
Masa
pergerakan nasional di Indonesia ditandai dengan berdirinya
organisasi-organisasi pergerakan.Masa pergerakan nasional (1908 - 1942), dibagi
dalam tiga tahap berikut.
a)
Masa pembentukan (1908 - 1920)
berdiri organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat
Islam, dan Indische
Partij.
b)
Masa radikal/nonkooperasi
(1920 - 1930), berdiri organisasi seperti Partai Komunis Indonesia (PKI),
Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI).
c)
Masa moderat/kooperasi (1930 -
1942), berdiri organisasi seperti Parindra, Partindo, dan Gapi. Di samping itu
juga berdiri organisasi keagamaan, organisasi pemuda, dan organisasi perempuan.
1. Budi
Utomo (BU)
Pada tahun
1906 Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo, merintis mengadakan kampanye menghimpun
dana pelajar (Studie Fund) di kalangan priyayi di Pulau Jawa. Upaya dr. Wahidin
ini bertujuan untuk meningkatkan martabat rakyat dan membantu para pelajar yang
kekurangan dana. Dari kampanye tersebut akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908
berdiri organisasi Budi Utomo dengan ketuanya Dr. Sutomo.Organisasi Budi Utomo
artinya usaha mulia.Pada mulanya Budi Utomo bukanlah sebuah partai
politik.Tujuan utamanya adalah kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal ini terlihat
dari tujuan yang hendak dicapai yaitu perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah,
mendirikan badan wakaf yang mengumpulkan tunjangan untuk kepentingan belanja
anak-anak bersekolah, membuka sekolah pertanian, memajukan teknik dan industri,
menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera, dan menjunjung tinggi
cita-cita kemanusiaan dalam rangka mencapai kehidupan rakyat yang layak.
2. Sarekat
Islam (SI)
Pada mulanya
Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan para pedagang yang bernama Sarekat
Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H.
Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang batik Jawa. Garis yang diambil oleh
SDI adalah kooperasi, dengan tujuan memajukan perdagangan Indonesia di bawah
panji-panji Islam.Keanggotaan SDI masih terbatas pada ruang lingkup pedagang,
maka tidak memiliki anggota yang cukup banyak.Oleh karena itu agar memiliki
anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya, maka pada tanggal 18 September
1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam).Organisasi Sarekat Islam (SI)
didirikan oleh beberapa tokoh SDI seperti H.O.S Cokroaminoto, Abdul Muis, dan
H. Agus Salim. Sarekat Islam berkembang pesat karena bermotivasi agama
Islam. Latar belakang ekonomi
berdirinya Sarekat Islam adalah:
a. perlawanan terhadap para pedagang perantara (penyalur) oleh orang Cina,
b. isyarat pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan kekuatannya dan
c. membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.
a. perlawanan terhadap para pedagang perantara (penyalur) oleh orang Cina,
b. isyarat pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan kekuatannya dan
c. membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.
3. Indische Partij (IP)
IP didirikan pada tanggal 25
Desember 1912 di Bandung oleh tokoh Tiga Serangkai, yaitu E.F.E Douwes Dekker,
Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat. Pendirian IP ini dimaksudkan
untuk mengganti Indische Bond yang merupakan organisasi orang-orang Indo dan
Eropa di Indonesia.Hal ini disebabkan adanya keganjilan-keganjilan yang terjadi
(diskriminasi) khususnya antara keturunan Belanda totok dengan orang Belanda
campuran (Indo). IP sebagai organisasi campuran menginginkan adanya kerja sama
orang Indo dan bumi putera. Hal ini disadari benar karena jumlah orang Indo
sangat sedikit, maka diperlukan kerja sama dengan orang bumi putera agar
kedudukan organisasinya makin bertambah kuat.
Di samping
itu juga disadari betapa pun baiknya usaha yang dibangun oleh orang Indo, tidak
akan mendapat tanggapan rakyat tanpa adanya bantuan orang-orang bumi putera.
Perlu diketahui bahwa E.F.E Douwes Dekker dilahirkan dari keturunan campuran,
ayah Belanda, ibu seorang Indo.Indische Partij merupakan satu-satunya organisasi
pergerakan yang secara terang-terangan bergerak di bidang politik dan ingin
mencapai Indonesia merdeka.Tujuan Indische Partij adalah untuk membangunkan
patriotisme semua indiers terhadap tanah air. IP menggunakan media majalah Het
Tijdschrifc dan surat kabar ‘De Expres’ pimpinan E.F.E Douwes Dekker sebagai
sarana untuk membangkitkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air Indonesia.
Tujuan dari partai ini
benar-benar revolusioner karena mau mendobrak kenyataan politik rasial yang
dilakukan pemerintah kolonial.Tindakan ini terlihat nyata pada tahun 1913. Saat
itu pemerintah Belanda akan mengadakan peringatan 100 tahun bebasnya Belanda
dari tangan Napoleon Bonaparte (Prancis). Perayaan ini direncanakan diperingati
juga oleh pemerintah Hindia Belanda.Adalah suatu yang kurang pas di mana suatu
negara penjajah melakukan upacara peringatan pembebasan dari penjajah pada
suatu bangsa yang dia sebagai penjajahnya.Hal yang ironis ini mendatangkan
cemoohan termasuk dari para pemimpin Indische Partij. R.M. Suwardi Suryaningrat
menulis artikel bernada sarkastis yang berjudul ‘Als ik een Nederlander was’,
Andaikan aku seorang Belanda. Akibat dari tulisan itu R.M. Suwardi Suryaningrat
ditangkap. Menyusul sarkasme dari Dr. Cipto Mangunkusumo yang dimuat dalam De
Express tanggal 26 Juli 1913 yang diberi judul Kracht of Vrees?, berisi tentang
kekhawatiran, kekuatan, dan ketakutan. Dr. Tjipto pun ditangkap, yang membuat
rekan dalam Tiga Serangkai, E.F.E. Douwes Dekker turut mengkritik dalam
tulisannya di De Express tanggal 5 Agustus 1913 yang berjudul Onze Helden:
Tjipto Mangoenkoesoemoen Soewardi Soerjaningrat,
Pahlawan kita: Tjipto
Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat. Kecaman-kecaman yang menentang
pemerintah Belanda menyebabkan ketiga tokoh dari Indische Partij ditangkap.Pada
tahun 1913 mereka diasingkan ke Belanda.Namun pada tahun 1914 Cipto
Mangunkusumo dikembalikan ke Indonesia karena sakit.Sedangkan Suwardi
Suryaningrat dan E.F.E. Douwes Dekker baru kembali ke Indonesia pada tahun
1919.Suwardi Suryaningrat terjun dalam dunia pendidikan, dikenal sebagai Ki
Hajar Dewantara, mendirikan perguruan Taman Siswa.E.F.E Douwes Dekker juga
mengabdikan diri dalam dunia pendidikan dan mendirikan yayasan pendidikan
Ksatrian Institute di Sukabumi pada tahun 1940.
4.
Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik
Pada tahun
1908 di Belanda berdiri sebuah organisasi yang bernama Indische
Vereeniging.Pelopor pembentukan organisasi ini adalah Sutan Kasayangan Soripada
dan RM Noto Suroto. Para mahasiswa lain yang terlibat dalam organisasi ini
adalah R. Pandji Sosrokartono, Gondowinoto, Notodiningrat, Abdul Rivai,
Radjiman Wediodipuro (Wediodiningrat), dan Brentel. Tujuan dibentuknya Indische
Vereeniging adalah untuk memajukan kepentingan bersama dari orang-orang yang
berasal dari Indonesia.Kedatangan tokoh-tokoh Indische Partij seperti Cipto
Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat, sangat mempengaruhi perkembangan
Indische Vereeniging.Masuk konsep “Hindia Bebas” dari Belanda, dalam
pembentukan negara Hindia yang diperintah oleh rakyatnya sendiri.Perasaan
anti-kolonialisme semakin menonjol setelah ada seruan Presiden Amerika Serikat
Woodrow Wilson tentang kebebasan dalam menentukan nasib sendiri pada
negara-negara terjajah (The Right of Self Determination).Dalam upaya berkiprah
lebih jauh, organisasi ini memiliki media komunikasi yang berupa majalah Hindia
Poetra. Pada rapat umum bulan Januari 1923, Iwa Kusumasumantri sebagai ketua
baru memberi penjelasan bahwa organisasi yang sudah dibenahi ini mempunyai tiga
asas pokok yang disebut juga Manifesto Politik, yaitu:
a.
Indonesia ingin menentukan
nasib sendiri,
b.
Agar dapat menentukan nasib
sendiri, bangsa Indonesia harus mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri,
dan
c.
Dengan tujuan melawan Belanda
bangsa Indonesia harus bersatu.
Kegiatan Indische Vereeniging
semakin tegas dan radikal, dan telah berkembang ke arah politik. Sejalan dengan
semakin meluasnya pemakaian nama Indonesische, dirasa perlu untuk mengubah nama
organisasi menjadi Indonesische Vereeniging pada tahun 1924. Majalah Hindia
Poetra pun ikut berubah nama menjadi Indonesia Merdeka. Melalui rapat pada
tanggal 3 Februari 1925 akhirnya Indonesische Vereeniging diganti menjadi
Perhimpunan Indonesia (PI).Semboyan “Indonesia Merdeka” sudah menjadi slogan
meskipun mengatakannya dengan Bahasa Belanda.Melalui media “Indonesia Merdeka”
dan kegiatan internasional, dunia internasional mengetahui aktivitas perjuangan
para pemuda Indonesia.Berikut ini kegiatan-kegiatan internasional yang diikuti
oleh PI.
5. Partai
Komunis Indonesia ( PKI )
Partai
Komunis Indonesia (PKI) secara resmi berdiri pada tanggal 23 Mei
1920.Berdirinya PKI tidak terlepas dari ajaran Marxis yang dibawa oleh
Sneevliet. Ia bersama teman-temannya seperti Brandsteder, H.W Dekker, dan P.
Bergsma, mendirikan Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) di
Semarang pada tanggal 4 Mei 1914. Tokoh-tokoh Indonesia yang bergabung dalam
ISDV antara lain Darsono, Semaun, Alimin, dan lain-lain.PKI terus berupaya
mendapatkan pengaruh dalam masyarakat.Salah satu upaya yang ditempuhnya adalah
melakukan infiltrasi dalam tubuh Sarekat Islam.Infiltrasi dapat dengan mudah
dilakukan karena ada beberapa faktor berikut.
a.
Adanya kemelut dalam tubuh SI,
di mana pemerintah Belanda lebih memberi pengakuan kepada cabang Sarekat Islam
lokal.
b.
Adanya disiplin partai
dalam SI, di mana anggota SI yang merangkap anggota ISDV harus keluar dari SI.
Akibatnya SI terpecah menjadi SI Merah dan SI Putih.
Setelah berhasil menyusup dalam tubuh SI, jumlah
anggota PKI semakin besar.PKI berkembang pesat.Berikut ini ada beberapa faktor
yang menyebabkan PKI berkembang pesat.
a.
Propagandanya yang sangat
menarik
b.
Memiliki pemimpin yang
berjiwa kerakyatan.
c.
Pandai merebut massa
rakyat yang tergabung dalam partai lain
d.
Sikapnya yang tegas terhadap
pemerintah kolonial dan kapitalis.
e.
Di kalangan rakyat
terdapat harapan bahwa PKI bisa menggantikan Ratu Adil.
Organisasi PKI makin kuat ketika pada bulan Februari
1923 Darsono kembali dari Moskow.Ditambah dengan tokoh-tokoh Alimin dan Musso,
maka peranan politik PKI semakin luas.Pada tanggal 13 November 1926, Partai
Komunis Indonesia mengadakan pemberontakan di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
dan Jawa Timur. Pemberontakan ini sangat
sia-sia karena massa sama sekali tidak siap di samping organisasinya masih
kacau. PKI telah mengorbankan ribuan orang yang termakan hasutan untuk ikut
serta dalam pemberontakan. Dampak buruk lainnya yang menimpa para pejuang
pergerakan di tanah air adalah berupa pengekangan dan penindasan yang luar
biasa dari pemerintah Belanda sehingga sama sekali tidak punya ruang gerak.
Walaupun PKI dinyatakan sebagai partai terlarang tetapi secara ilegal mereka
masih melakukan kegiatan politiknya. Semaun, Darsono, dan Alimin meneruskan propaganda
untuk tetap memperjuangkan aksi revolusioner di Indonesia.
6. Partai Nasional Indonesia ( PNI )
Berdirinya partai-partai dalam
pergerakan nasional banyak berawal dari studie club.Salah satunya adalah Partai
Nasional Indonesia (PNI).Partai Nasional Indonesia (PNI) yang lahir di Bandung
pada tanggal 4 Juli 1927 tidak terlepas dari keberadaan Algemeene Studie
Club.Lahirnya PNI juga dilatarbelakangi oleh situasi sosio politik yang
kompleks.Pemberontakan PKI pada tahun 1926 membangkitkan semangat untuk
menyusun kekuatan baru dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda. Rapat pendirian partai ini dihadiri Ir.
Soekarno, Dr. Cipto Mangunkusumo, Soedjadi, Mr. Iskaq Tjokrodisuryo, Mr.
Budiarto, dan Mr. Soenarjo. Pada awal berdirinya, PNI berkembang sangat pesat
karena didorong oleh faktor-faktor berikut.
a.
Pergerakan yang ada lemah
sehingga kurang bisa menggerakkan massa.
b.
PKI sebagai partai massa
telah dilarang.
c.
Propagandanya menarik
dan mempunyai orator ulung yang bernama Ir. Soekarno (Bung Karno).
Untuk mengobarkan semangat perjuangan nasional, Bung
Karno mengeluarkan Trilogi sebagai pegangan perjuangan PNI.Trilogi tersebut
mencakup kesadaran nasional, kemauan nasional, dan perbuatan nasional.Tujuan
PNI adalah mencapai Indonesia merdeka. Untuk mencapai tujuan tersebut, PNI menggunakan tiga
asas yaitu self help (berjuang dengan usaha sendiri) dan nonmendiancy, sikapnya
terhadap pemerintah juga antipati dan nonkooperasi. Dasar perjuangannya adalah
marhaenisme.Kongres Partai Nasional Indonesia yang pertama diadakan di
Surabaya, tanggal 27 – 30 Mei 1928.Kongres ini menetapkan beberapa hal berikut.
1. Susunan program yang meliputi:
a. bidang politik untuk mencapai Indonesia merdeka,
b. bidang ekonomi dan sosial untuk memajukan pelajaran nasional
a. bidang politik untuk mencapai Indonesia merdeka,
b. bidang ekonomi dan sosial untuk memajukan pelajaran nasional
2.
Menetapkan garis
perjuangan yang dianut adalah nonkooperasi
3.
Menetapkan garis politik
memperbaiki keadaan politik, ekonomi dan sosial dengan kekuatan sendiri, antara
lain dengan mendirikan sekolah-sekolah, poliklinik-poliklinik, bank nasional,
perkumpulan koperasi, dan sebagainya.
7.
Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)
PPPKI
dibentuk di Bandung pada tanggal 17 - 18 Desember 1927. Beranggotakan
organisasi-organisasi seperti Partai Sarikat Islam Indonesia ( PSII ), Budi
Utomo, PNI Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi, dan Kaum Studi
Indonesia. Tujuan dibentuknya PPPKI yaitu:
a.
Menghindari perselisihan
diantara anggota-anggotanya
b.
Menyatukan organisasi,
arah, serta cara beraksi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia; dan
c.
mengembangkan persatuan
kebangsaan Indonesia
.
Pembentukan organisasi PPPKI sebagai ide persatuan
sejak awal mengandung benih-benih kelemahan dan keretakan.Berikut ini ada
beberapa faktor yang menyebabkan keretakan tesebut.
a.
Masing-masing anggota lebih
mementingkan loyalitas pada masing-masing kelompoknya.
b.
Kurangnya control pusat
tehadap aktivitas local
c.
Perbedaan gaya perjuangan di
antara organisasi-organisasi PPPKI tersebut.
8. Partai Indonesia (Partindo)
Ketika Ir. Soekarno yang menjadi
tokoh dalam PNI ditangkap pada tahun 1929, maka PNI pecah menjadi dua yaitu
Partindo dan PNI Baru.Partindo didirikan oleh Sartono pada tahun 1929.Sejak
awal berdirinya Partindo memiliki banyak anggota dan terjun dalam aksi-aksi
politik menuju Indonesia Merdeka. Dasar
Partindo sama dengan PNI yaitu nasional. Tujuannya adalah mencapai Indonesia
merdeka. Asasnya pun juga sama yaitu self help dan nonkooperasi. Partindo
semakin kuat setelah Ir. Soekarno bergabung ke dalamnya pada tahun 1932,
setelah dibebaskan dari penjara.Namun, karena kegiatan-kegiatannya yang sangat
radikal menyebabkan pemerintah melakukan pengawasan yang cukup ketat.Karena
tidak bisa berkembang, maka tahun 1936 Partindo bubar.
9. Partai Indonesia Raya (Parindra)
Perjuangan radikal yang dilakukan
oleh PKI, PI, dan PNI mulai berakhir ketika pemerintah kolonial Belanda
melakukan penangkapan terhadap sejumlah tokoh PNI.Di samping itu pemerintah
kolonial di bawah Gubernur Jenderal de Jonge melakukan pengawasan yang ketat
terhadap organisasi-organisasi yang ada pada masa itu.Melihat kondisi tersebut,
para tokoh pergerakan mengubah garis perjuangannya.Dari yang semula radikal dan
nonkooperasi menjadi moderat dan kooperasi dengan menempatkan wakilnya dalam
volksraad.Salah satu organisasi yang bersifat moderat adalah Partai Indonesia
Raya (Parindra). Parindra didirikan di kota
Solo oleh dr. Sutomo pada tanggal 26 Desember 1935. Parindra merupakan fusi dan
Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI).Tujuan Parindra adalah mencapai
Indonesia Raya.
Asas politik Parindra adalah
insidental, artinya tidak berpegang pada asas kooperasi maupun
nonkooperasi.Sikapnya terhadap pemerintah tergantung pada situasi dan kondisi
yang dihadapi, jadi luwes.Tokoh-tokoh Parindra yang terkenal dalam membela
kepentingan rakyat di volksraad adalah Moh. Husni Thamrin. Parindra berjuang
agar wakil-wakil volksraad semakin bertambah sehingga suara yang berhubungan
dengan upaya mencapai Indonesia merdeka semakin diperhatikan oleh pemerintah
Belanda.Perjuangan Parindra dalam volksraad cukup berhasil, terbukti pemerintah
Belanda mengganti istilah inlandeer menjadi Indonesier.
10. Gerakan
Rakyat Indonesia (Gerindo)
Gerakan
Rakyat Indonesia (Gerindo) didirikan di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937 oleh
orang-orang bekas Partindo. Tokoh-tokohnya antara lain Sartono, Sanusi Pane,
dan Moh. Yamin.Dasar dan tujuannya adalah nasional dan mencapai Indonesia
Merdeka. Gerindo juga menganut asas insidental yang sama dengan Parindra.
Tujuan Gerindo antara lain :
a.
Mencapai Indonesia merdeka
b.
Memperkokoh ekonomi
Indonesia
c.
Mengangkat kesejahteraan
kaum buruh, dan
d.
Memberi bantuan bagi kaum
pengangguran
11. Gabungan Politik Indonesia (Gapi)
Pada tanggal 15 Juli 1936,
partai-partai politik dengan dipelopori oleh Sutardjo Kartohadikusumo
mengajukan usul atau petisi, yaitu permohonan supaya diselenggarakan suatu
musyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan negara Belanda di mana anggotanya
mempunyai hak yang sama. Tujuannya adalah untuk menyusun suatu rencana
pemberian kepada Indonesia suatu pemerintah yang berdiri sendiri.Namun usul
tersebut ditolak oleh pemerintah kolonial Belanda.Adanya kekecewaan terhadap
keputusan pemerintah Belanda tersebut, atas prakarsa Moh.Husni Thamrin pada
tanggal 21 Mei 1939, dibentuklah Gabungan Politik Indonesia (Gapi).Berikut ini
ada beberapa alasan yang mendorong terbentuknya Gapi.
a.
Kegagalan petisi Sutarjo.
Petisi ini berisi permohonan agar diadakan musyawarah antara wakil-wakil
Indonesia dan Belanda. Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia diberi
pemerintahan yang berdiri sendiri
b.
Kepentingan
internasional akibat timbulnya fasisme.
c.
Sikap pemerintah yang
kurang memerhatikan kepentingan bangsa Indonesia.
Tujuan Gapi
adalah menuntut pemerintah Belanda agar Indonesia mempunyai parlemen sendiri,
sehingga Gapi mempunyai semboyan Indonesia Berparlemen.Tuntutan Indonesia
Berparlemen terus diperjuangkan dengan gigih. Akhirnya pemerintah Belanda membentuk
komisi yang dikenal dengan nama Komisi Visman karena diketuai oleh Dr.
F.H.Visman. Tugas komisi ini adalah menyelidiki dan mempelajari
perubahan-perubahan ketatanegaraan.Namun, setelah melakukan penelitian, Komisi
Visman mengeluarkan kesimpulan yang mengecewakan bangsa Indonesia.Menurut
komisi tersebut, sebagian besar rakyat Indonesia berkeinginan hidup dalam
ikatan Kerajaan Belanda.Gapi menolak keputusan tersebut, sebab dianggap hanya
rekayasa Belanda dan bertentangan dengan keinginan rakyat Indonesia.
12. Organisasi Keagamaan
Muhammadiyah adalah organisasi Islam
modern yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh K.H.
Ahmad Dahlan.Muhammadiyah berarti umat Muhammad atau pengikut Muhammad. Dengan nama ini memiliki harapan dapat mencontoh
segala jejak perjuangan dan pengabdian Nabi Muhammad. Tujuan yang ingin dicapai
adalah
a.
Memajukan pengajaran
berdasarkan agama islam, dan
b.
Memupuk keimanan dan
ketaqwaan para anggotanya.
Dalam rangka mencapai tujuan
itu, Muhammadiyah melakukan beberapa upaya berikut.
a.
Mendirikan sekolah-sekolah
(bukan pondok pesantren) dengan pengajaran agama dan kurikulum yang modern.
b. Mendirikan rumah sakit dengan nama Pusat Kesengsaraan Umum (PKU).
b. Mendirikan rumah sakit dengan nama Pusat Kesengsaraan Umum (PKU).
b.
Mendirikan rumah yatim
piatu.
c.
Mendirikan perkumpulan
kepanduan Hisbul Wathan.
Dalam
perkembangannya, Muhammadiyah menghadapi tantangan dari golongan Islam
konservatif. Mereka melihat Muhammadiyah begitu terbuka terhadap kebudayaan
Barat sehingga khawatir kemurnian Islam akan dirusakkan. Oleh karena itu para
ulama mendirikan Nahdlatul Ulama pada tahun 1926.Gerakan NU dipelopori oleh
K.H. Hasyim Asy’ari. Gerakan Muhammadiyah banyak mendapat simpati termasuk
pemerintah kolonial Belanda karena perjuangannya tidak bersifat
konfrontatif(menentang).
Disamping
Muhammadiyah, gerakan keagamaan lain yang memiliki andil bagi kemajuan bangsa
antara lain, berikut ini
a.
Jong Islamienten Bond, berdiri
tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta.
b.
Nahdlatul Ulama (NU),
berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya, Jawa Timur
c.
Nahdlatul Wathan, berdiri
tahun 1932 di Pacor, Lombok Timur.
13.
Organisasi Pemuda dan Wanita
Perkumpulan
pemuda yang pertama berdiri adalah Tri Koro Dharmo.Organisasi ini berdiri pada
tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta atas petunjuk Budi Utomo. Diprakarsai oleh dr.
Satiman Wirjosandjojo, Kadarman, dan Sunardi. Mereka mufakat untuk mendirikan
organisasi kepemudaan yang anggotanya berasal dari siswa sekolah menengah di
Jawa dan Madura. Perkumpulan ini diberi nama Tri Koro Dharmo yang berarti tiga
tujuan mulia (sakti, budhi, bakti). Dalam perkembangannya, Tri Koro Dharmo
membuka cabang di Surabaya. Dalam rangka mengefektifkan perjuangan, diterbitkan
sebuah majalah yang juga diberi nama Tri Koro Dharmo. Berikut ini tujuan Tri
Koro Dharmo secara nyata dalam anggaran dasarnya.
a. Ingin menghidupkan
persatuan dan kesatuan, diantara pemuda jawa, sunda, Madura, Bali, dan Lombok
b. Kerja sama dengan
semua organisasi pemuda guna membentuk ke-Indonesia. Keanggotaannya terbatas
pada para pemuda jawa, sunda, Madura, Bali, dan Lombok
Tri Koro Dharmo memiliki asas-asas seperti berikut.
a. Menimbulkan pertalian antara murid-murid bumi putera pada sekolah dan kursus perguruan kejuruan.
b. Menambah pengetahuan umum bagi anggota-anggotanya.
c. Membangkitkan dan mempertajam bahasa dan budaya Indonesia.
a. Menimbulkan pertalian antara murid-murid bumi putera pada sekolah dan kursus perguruan kejuruan.
b. Menambah pengetahuan umum bagi anggota-anggotanya.
c. Membangkitkan dan mempertajam bahasa dan budaya Indonesia.
Di samping
gerakan para pemuda, kaum wanita juga tidak mau ketinggalan.Pergerakan wanita
dipelopori oleh R.A.Kartini dari Jepara dengan mendirikan Sekolah Kartini.
Perkumpulan wanita yang didirikan sebelum tahun 1920 antara lain Putri Mardika
yang didirikan atas bantuan Budi Utomo. Perkumpulan ini bertujuan untuk
memajukan pengajaran terhadap anak-anak perempuan dengan cara memberi
penerangan dan bantuan dana, mempertinggi sikap yang merdeka, dan melenyapkan
tindakan malu-malu yang melampaui batas.
Perkumpulan Kautamaan Istri
didirikan pada tahun 1913 di Tasikmalaya, lalu pada tahun 1916 di Sumedang,
Cianjur, dan tahun 1917 di Ciamis, menyusul di Cicurug tahun 1918.Tokoh
Kautamaan Istri yang terkenal adalah Raden Dewi Sartika, seorang pengajar Kautamaan
Istri di tanah Pasundan. Di
Yogyakarta pada tahun 1912 didirikan perkumpulan wanita yang benafaskan Islam
dengan nama Sopa Tresna, yang kemudian pada tahun 1914 menjadi bagian wanita
dari Muhammadiyah dengan nama Aisyah. Di Yogyakarta selain Aisyah juga ada
perkumpulan wanita yang bernama Wanito Utomo, yang mulai memasukkan perempuan
ke dalam kegiatan dasar pekerjaan ke arah emansipasi.Di samping R.A.Kartini dan
Dewi Sartika, masih terdapat seorang tokoh wanita yaitu Ibu Maria Walanda
Maramis dari Minahasa.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami buat semoga dapat
bermanfaat bagi para pembaca.Dengan berbagai tahap dan berkat upaya serta
partisipasi dari berbagai pihak yang telah membantu kami dalam mengerjakan dan
menyelesaikan makalah ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Bila ada kesalahan-kesalahan yang
kami buat dengan sengaja atau tidak sengaja, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya, dan tidak lupa pula kami membuka diri untuk menerima saran
dan kritik yang membangun sehingga makalah yang kami buat ini lebih mendekati
pada kesempurnaan.
A.
Kesimpulan
Dari apa
yang telah dipaparkan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa:
1.
Pergerakan nasional Indonesia
muncul akibat kesatuan nasib yang ingin merdeka dan penderitaan rakyat Indonesia
akibat penjajahan Belanda.
2.
Organisasi-organisasi
pergerakan nasional muncul karena keinginan untuk memperjuangkan kemerdekaan
bagi Indonesia.
3.
Kemerdekaan yang dicapai
Indonesia saat ini tidak lepas dari perjuangan para tokoh ataupun
organisasi-orgnisasi yang meluangkan semua pikiran dan tenaganya demi sebuah
kemerdekaan Indonesia.
B. Saran
Bangsa
Indonesia harus bersyukur atas kemerdekaan Indonesia yang dicapai dari proses
yang panjang dan melelahkan. Oleh karena itu sebagai penerus bangsa hendaknya
kita melanjutkan perjuangan atau cita-cita para pejuang dalam pergerakan
nasional demi sebuah kemerdekaan yang sebenarnya.Dan menjadiakan hari esok
sebagai pembuktian lahirnya pemuda-pemuda pergerakan Nasional Indonesia yang
rela berjuang demi bangsa dan Negara. Dan para pemuda di Indonesia harus
membuktikan bahwa bangsa Indonesia dapat bersaing dengan Negara-negara yang
lebih maju.
Post a Comment