About Pita dan Cincin Planet Jupiter

Planet Jupiter

Planet kelima dari Matahari ini memiliki jarak 778,3 Km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 14.980 Km (11 kali diameter bumi), dan memiliki massa 318 kali bumi.
Jika dilihat dengan teleskop Jupter tampak terdiri dari pita berwarna gelap dan terang. Pita ini menunjukkan pola angin yang terus bergerak di Jupiter. Daerah pita terang dan gelap ini menunjukkan tempat gas-gas dari dalam naik ke permukaan, sedangkan pita gelap merupakan tempat turunnya gas-gas ke bagian planet yang lebih dalam.
Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Bintik raksasa tersebut merupakan badai besar yang terjadi diantara dua arus angin naik. Warna merahnya berasal dari zat kimia yang naik dari atmosfer bawah dan menjadi merah karena tersinari oleh matahari.
Atmosfer Jupiter mengandung Hidrogen, helium, metana, dan ammonia. Suhu di permukaan planet ini berkisar -140⁰C sampai 21⁰C. seperti planet lain Jupiter tersusun atas unsure besi dan unsure berat lainnya. Jupiter ini memiliki 63 satelit, diantaranya Io, Europa, Ganymede, Callisto. Keempat satelit ini ditemukan oleh Galileo dan merupakan satelit besar sedangkan satelit-satelit lainnya merupakan satelit dengan ukuran kecil.
Jupiter juga memiliki cincin yang mengelilingi planet tersebut. Cincin ini ditemukan oleh Voyager pada tanggal 1-4 Maret 1979. Cincin Jupiter terletak 53.000 Km dari atmosfer Jupiter. Lebar cincin ini  lebih dari 6.000 Km dengan tebal beberapa puluh kilometer saja. Cincin ini terbentuk dari partikel-partikel kecil. Cahaya yang dihamburkan cincin Jupiter jauh lebih lemah dibandingkan dengan pantulan cahaya Matahari oleh planet Jupiter. Karena itulah cincin ini sulit dari Bumi.
Berdasarkan situs langitselatan.com
Cincin Jupiter sudah seperti laboratorium raksasa yang bisa digunakan untuk mempelajari proses astrofisika dari debu.
Dari data yang diambil Gallileo selama 7 tahun terbang mengelilingi Jupiter, ia berhasil mengumpulkan daftar ribuan tabrakan partikel dalam cincin Jupiter dari tahun 2002-2003. Galileo sendiri pada tahun 2003 harus mengakhri misinya dengan menjatuhkan diri ke dalam atmosfer Jupiter. Dari hasil pemodelan, para ilmuwan berhasil melihat fenomena baru di cincin Jupiter, sesuatu yang ada di dalam cincin yang sebelumnya tak diketahui. Contohnya, partikel debu bisa ditemukan jauh dari planet, lebih jauh dari yang diasumsikan para ilmuwan sebelumnya. Di samping itu sebagian partikel juga memiliki orbit yang sangat besar kemiringannya terhadap ekuator Jupiter
Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BAHAN AJAR GURU - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger