Tindakan Ekonomi dalam Kegiatan Sehari-hari
Setiap kegiatan yang dilakukan, perorangan atau kelompok, masing-masing memiliki alasan atau motif tertentu dengan prinsip tertentu pula. Misalnya, temanmu Rixa diberi uang oleh orang tuanya. Digunakan untuk apa saja uang itu? Banyak pilihan penggunaan atau pengalokasian uang itu. Rixa dapat menggunakannya sesuai dengan kebutuhannya. Rixa mungkin akan menggunakan uang itu untuk ongkos naik angkot ke sekolah, jajan, beli alat tulis, menabung, dan lainnya. Ketika Rixa memutuskan untuk menggunakan uangnya untuk membeli buku tulis, misalnya, tentunya dia mempunyai alasan tertentu. Misalnya, daripada jajan, lebih baik beli buku tulis karena buku tulisnya habis. Rixa memutuskan untuk membeli buku karena dia membutuhkan buku tulis. Keputusannya untuk membeli buku ini adalah tindakan ekonomi.Penggunaan sumber daya secara optimal untuk memenuhi kebutuhan manusia merupakan tindakan ekonomi. Ketika Rixa membeli buku tulis, dia adalah konsumen. Nah, tindakan ekonomi dapat ditemui dalam kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Artinya, dalam memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan. Misalnya, sebagai karyawan, tukang sayur, pengemudi bus, sekretaris, manajer, dan lain-lain.
2. Motif Ekonomi
Mengapa kamu makan? Kamu makan karena kamu lapar. Karena lapar, kamu membutuhkan makanan. Kamu memutuskan untuk makan agar rasa laparmu terpuaskan. Dalam hal ini, lapar merupakan motif atau alasan atau dorongan mengapa kamu makan. Demikian juga dengan motif ekonomi. Dalam contoh di atas, Rixa memutuskan untuk menggunakan uangnya untuk membeli buku tulis karena buku tulisnya habis. Buku tulis habis merupakan motif mengapa dia harus membeli buku tulis baru.Biasanya seseorang atau kelompok memiliki alasan atau keinginan atau dorongan tertentu dalam setiap keputusan penggunaan sumber daya. Alasan atau dorongan atau keinginan seseorang atau kelompok dalam penggunaan sumber daya ini merupakan motif ekonomi. Banyak alasan atau motif yang mendorong seseorang atau sekelompok orang melakukan tindakan pengalokasian sumber daya yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhannya. Bahkan, untuk sebuah kegiatan ekonomi yang sama, motif ekonomi seseorang dapat berbeda dengan motif orang lainnya. Misalnya, Rixa dan temannya pergi ke toko buku. Mereka sama-sama membeli buku tulis. Rixa membeli buku tulis karena buku tulisnya habis. Temannya membeli buku tulis untuk diberikan kepada adiknya. Berbeda motifnya, bukan?
Dari contoh di atas juga dapat kita lihat bahwa ada dua sumber motif, yaitu motif dari dalam dan motif dari luar diri manusia. Motif yang dimiliki Rixa adalah motif dari dalam dirinya, dia mau beli buku karena bukunya habis. Ini dikenal sebagai motif intrinsik. Berbeda dengan temannya yang membeli buku untuk diberikan kepada adiknya. Ada faktor dari luar yang mendorong teman Rixa membeli buku tulis, yaitu kebutuhan adiknya. Ini disebut motif ekstrinsik. Jadi, apa saja motif ekonomi itu? Berbagai motif manusia melakukan tindakan ekonomi dapat dibedakan menjadi motif memperoleh keuntungan (laba), motif memperoleh penghargaan dari masyarakat, motif membantu sesama manusia, motif memperoleh kedudukan, dan motif menjamin masa depan.
a. Motif Memperoleh Keuntungan
Adakah di antaramu yang ingin rugi? Pada umumnya, tidak ada seorang pun yang ingin rugi dalam hal apa pun. Seorang siswa akan belajar sungguh-sungguh agar naik kelas. Jika dia mendapat ranking pertama, dia akan diterima di sekolah favoritnya. Jika dia tinggal kelas, dia akan rugi waktu, orang tuanya juga harus membayar uang sekolah dua kali untuk kelas yang sama. Seorang pengusaha melakukan usahanya di berbagai bidang didorong oleh keinginan memperoleh keuntungan (laba). Pernahkah kamu melihat ada pengusaha yang tidak ingin memperoleh keuntungan dari usahanya? Mungkin saja ada. Namun, umumnya kamu akan menjumpai berbagai tindakan ekonomi seseorang atau sekelompok orang pada berbagai kegiatan di rumah, di kantor, di kebun, di pabrik, di laut, di pasar, atau di tempat lain yang didorong oleh motif memperoleh keuntungan.
b. Motif Memenuhi Kebutuhan Sendiri
Setiap orang mempunyai kebutuhan. Kebutuhan itu harus dipenuhi. Dia akan melakukan berbagai usaha untuk memenuhi kebutuhannya itu. Misalnya, Siti adalah seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak yang masih kecil. Suami Siti adalah seorang pemulung. Penghasilan suaminya yang pas-pasan untuk makan mendorong Siti untuk mencari penghasilan tambahan. Siti kemudian bekerja sebagai pencuci pakaian di rumah orang. Dengan demikian, dia mendapat upah yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Tindakan ekonomi yang dilakukan oleh Siti, menjadi buruh cuci, didorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
c. Motif Memperoleh Penghargaan Masyarakat
Setiap orang selalu berusaha meningkatkan prestasinya. Andi selama ini menjadi anak yang biasa-biasa saja di sekolahnya. Melihat Rudi, teman sekelasnya selalu menjadi juara kelas sejak mereka SD, Andi bertekad untuk menjadi juara kelas. Dia pun ingin dihargai seperti Rudi. Motif memperoleh penghargaan dari masyarakat dapat menjadi pendorong atau alasan seseorang atau kelompok melakukan tindakan ekonomi pada berbagai kegiatan ekonomi. Selain memperoleh keuntungan, seseorang juga ingin lebih dari orang di sekelilingnya. Contohnya, klub sepak bola. Selain mendapat gelar juara, para pemain di klub yang juara pun akan mendapat penghargaan dari masyarakat. Kamu akan banyak menjumpai berbagai tindakan ekonomi seseorang atau sekelompok orang pada berbagai kegiatan di sekitar tempat tinggalmu yang didorong oleh motif memperoleh penghargaan dari masyarakat.
d. Motif Membantu Sesama Manusia
Perhatikan kembali ilustrasi pada awal bab ini. Dalam ilustrasi tersebut, orang muda itu melakukan tindakan ekonomi untuk membantu para pemuda di kampungnya. Sering kali kita jumpai tindakan ekonomi seseorang atau kelompok didasarkan pada alasan atau keinginan atau motif membantu sesasama manusia. Mereka mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya untuk membuat atau menyampaikan suatu barang atau jasa yang didorong oleh keinginan atau motif membantu sesama manusia.
e. Motif Memperoleh Kedudukan
Ada orang yang berambisi memperoleh kedudukan. Contoh: Bapak Karyo memodali perbaikan jalan yang rusak di kampungnya, menyelenggarakan pengobatan gratis kepada masyarakat di kampungnya. Dia berharap dalam pemilihan kepala desa nanti, dia mendapat dukungan dari masyarakat itu.
f. Motif Menjamin Masa Depan
Pernahkah kamu menabung? Untuk apa kamu menabung? Menabung ialah salah satu bentuk tindakan ekonomi yang bertujuan menyimpan uang untuk keperluan di masa mendatang. Setiap orang pasti ingin memiliki masa depan yang lebih baik. Untuk itu, mereka akan bekerja semaksimal mungkin untuk mengumpulkan uang. Uang yang mereka peroleh tidak dihabiskan saat itu juga. Apakah semua kegiatan manusia merupakan tindakan dengan motif ekonomi? Jika kamu pergi bermain dengan temanmu, apakah itu merupakan kegiatan bermotif ekonomi? Jika kamu pergi ke rumah saudaramu pada hari raya, apakah itu tindakan ekonomi? Tentu saja tidak, bukan? Kegiatan yang dilakukan karena alasan kebiasaan atau adat-istiadat tidak dapat disebut motif ekonomi. Motif dalam kegiatan di luar kegiatan ekonomi seperti ini disebut motif nonekonomi.
Manusia pasti memiliki motif untuk melakukan setiap kegiatannya. Setiap kegiatan itu dapat bermotif ekonomi, nonekonomi, atau bahkan kedua-duanya. Dalam kegiatan yang bermotif keduanya, di satu sisi pelaku ekonomi itu ingin keuntungan, di sisi lain dia juga punya motif nonekonomi. Misalnya, membantu orang tua di rumah. Di satu sisi, membantu orang tua adalah kewajiban setiap anak. Ini adalah motif nonekonomi. Di sisi lain, dengan membantu orang tua, si anak ingin memperoleh uang jajan.
Post a Comment